Rencananya kita nge gas ke Dieng Plateau Wonosobo lanjut ke Kalibiru-Kulonprogo itu
loh yang nge Hit di Instagram,destinasi
kedua adalah hasil rengekan boncenger yang pengen eksis ben kekinian karepe
hehehe bang ridernya cuma angguk-angguk kepala aja,setelah prepare bawaan cek
motor siap,oh iya trip kali ini kita pake Suzuki inazuma 250 bro.
Kamis 19 Februari 2015 kita langsung nge gas jam 02.00
dini hari bro kita emang suka riding malam ben gak macet lan sueejuk heheheh, jalur
yang kita lalui Malang-Nganjuk-Madiun-Magetan-Sarangan-Tawangmangu-Solo-Boyolali-Salatiga-Ambarawa-Wonosobo-Dieng-(rute
ke kalibiru dipikir ntar ae jalan masih panjang hahah) Subuh kita sampai kota Magetan
kita isi bahan bakar motor plus leha-leha sebentar lanjut jalan lagi karena
masih pagi banget kita berhenti lagi di pinggir jalan daerah perbatasan Jawa Timur
Jawa Tengah sembari ngopi-ngopi menghirup udara segar duilee bro mendadak
syaduh hahah,
Udara dingin di tawangmangu
membuat lapar kita trus melipir ke pasar tawangmangu sarapan soto kuali khas Tawangmangu,
soto disini bentuknya bening banget kayak sop tapi rasane endes pokok e dan
regane iku loh rek bikin hati berbunga Rp.3.000 semangkok hahahah. Karena kita
kebanyakan berhenti namanya juga funtrip kalau terburu-buru malah banyak moment
yang terlewatkan alhasil jam 07.00 kita masih di Tawangmangu dengan semangat perut
kenyang kita lanjut gas ke kota Surakarta alias Solo, bolak-balik lewat sini
tapi cuma numpang lewat makanya sekarang kita pengen muter-muter bentarlah di
kota batik ini pake GPS donk biar makin pede kita hehhe, makin lama mengikuti
apa kata GPS kita kok malah perasaan kita gak enak ini…dilalah bro kita bolak
balik lawan arah salah arah gitu,mungkin kasian karena liat kita wira-wiri
kagak jelas ada seorang bapak naik motor nyamperin kita bapake ramah loh
akhirnya di anter kearah keluar kota
solo kebetulan bapake mau berangkat kerja ke boyolali jadi kita sekalian bareng. Dari kota susu
Boyolali kita gas aja ke Salatiga arah Semarang belok kearah Ambarawa pengennya
sih naik kereta uap di museum kereta api Ambarawa apa daya bang rider geleng-geleng kepala ya sutralah di Ambarawa cuma lewat aja
hiks….
Diguyur hujan deras dalam perjalanan jam 14.00 kita sampai di
kota Wonosobo,lapar kembali melanda kita kuliner dulu di mie ongklok longkrak
tapi kita lupa ni alamatnya kalau bro mau coba waktu berkunjung ke kota Wonosobo
bisa pake gps heheeh, mienya semacam mie kocok kental dengan lauk sate sapi
harga seporsi mie ongklok Rp.6.000 seporsi sate sapi Rp.10.000.
Setelah selesai makan kita masih
nonkrong ditempat parkir(nyari sambilan bro lumayan buat tambahan hahaha), gak
lah bro kita masih nunggu hujan reda , kita rada males kena air soale tadi udah
kelamaan juga keujanan, jam 16.00 hujan gak reda-reda malah makin deras, kita
akhirnya memutuskan langsung aja naik ke Dieng yang jaraknya masih sekitar 40km
dari kota Wonosobo, karena hujan deras kita gak sempat foto dan lihat-lihat
pemandangan kanan kiri bro, pokoknya nyampe tujuan dulu, jam 17.00 sampailah
kita dieng pleateu, sebenarnya kita rencanannya camping di pinggir Telaga Cebong
karena saat it kondisi kabut dan masih gerimis dan kita pun sudah kehabisan
tenaga seharian riding kita putuskan menginap di homestay, karena weekend kita
kena tarif Rp.200.000 per malam. Akhirnya kita ambil deh, rencana jalan-jalan
malam sambil menikmati kentang goreng khas Dieng pun gagal karena kita udah
zzzzzzzzzzzzzzzt…zzzzzzzzzzzzzzzzzt…oke fix!!
Kami terbangun jam 03.00 karena suasana di homestay sudah ramai banyak rombongan yang menginap di homestay kami sudah dijemput guide masing-masing untuk trekking melihat sunrise di bukit sikunir desa Sembungan yang terkenal dengan golden sunrisenya, kita pun ikut siap-siap donk tapi apa daya begitu melihat keluar pintu gerimis masih menyapa agak deras sih mending juga kalau rintik-rintik kita bisa terobos byebye, mau nekat juga pikir-pikir gerimis disertai udara yang dinginnya kebangetan itu gak asyik bro yakin deh. Yang ada kita jadi galau keluar masuk berharap gerimis reda agar sang surya menampakkan diri tanpa kabut menemani, jam 04.00 gerimis masih tak mau pergi ya sudahlah kita nekat sajalah lagian banyak rombongan yang sudah berangkat iya iyalah kan naik mobil gak kerasa gerimisnya ditengah dinginnya Dieng, di jalan menuju desa sembungan kok ya sepi banget ya gelap lagi padahal jaraknya hanya 15 menit dari homestay, kerasa horror hyyy….tapi ternyata begitu sampai pos masuk, duile ramenya kita bayar Rp.5.000 per orang dan parkir Rp.2.000, disini gerimis sudah reda bro, kita pun trekking naik sejauh 300m karena rame naiknya pun rada antri kebut-kebutan senggol-senggolan salip-menyalip kaya motogp (abaikan ini lebay), sampailah kita di puncak tapi mendung jadi gini deh sunrisenya
Kami terbangun jam 03.00 karena suasana di homestay sudah ramai banyak rombongan yang menginap di homestay kami sudah dijemput guide masing-masing untuk trekking melihat sunrise di bukit sikunir desa Sembungan yang terkenal dengan golden sunrisenya, kita pun ikut siap-siap donk tapi apa daya begitu melihat keluar pintu gerimis masih menyapa agak deras sih mending juga kalau rintik-rintik kita bisa terobos byebye, mau nekat juga pikir-pikir gerimis disertai udara yang dinginnya kebangetan itu gak asyik bro yakin deh. Yang ada kita jadi galau keluar masuk berharap gerimis reda agar sang surya menampakkan diri tanpa kabut menemani, jam 04.00 gerimis masih tak mau pergi ya sudahlah kita nekat sajalah lagian banyak rombongan yang sudah berangkat iya iyalah kan naik mobil gak kerasa gerimisnya ditengah dinginnya Dieng, di jalan menuju desa sembungan kok ya sepi banget ya gelap lagi padahal jaraknya hanya 15 menit dari homestay, kerasa horror hyyy….tapi ternyata begitu sampai pos masuk, duile ramenya kita bayar Rp.5.000 per orang dan parkir Rp.2.000, disini gerimis sudah reda bro, kita pun trekking naik sejauh 300m karena rame naiknya pun rada antri kebut-kebutan senggol-senggolan salip-menyalip kaya motogp (abaikan ini lebay), sampailah kita di puncak tapi mendung jadi gini deh sunrisenya
Apa yang kita lakukan di
puncak!!! Yup…nongkrong sambil ngopi dan makan kentang goreng asli nikmat bro heheh, turun dari puncak kita narsis
dikit di pinggiran Telaga Cebong oh ya
parkiran ke Bukit Sikunir ini terletak di pinggiran Telaga Cebong bro, jam
07.00 kita lanjut ke Kawah Sikidang ,
kawah ini dinamakan Sikidang karena kawahnya sering pindah-pindah tempat kayak
kidang gitu bro,
Foto kawah sikidang
Jam 08.30 kita lanjut lagi ke
Telaga Warna tiket masuk Rp.5.000 per orang, di komplek Telaga Warna ada 2 Telaga yaitu Telaga Warna dan Telaga Pengilon,
juga terdapat 7 sumur dengan manfaatnya masing-masing, ini penampakannya :
Telaga Warna |
Waktu sudah jam 10.00, lelah dan
lapar setelah berjalan menyusuri komplek Telaga Warna kita keluar cari warung
untuk mengisi perut,setelah itu kita cabut kembali ke homestay untuk istirahat
rencananya sih setelah istirahat kita mau ke komplek Candi Arjuna tapi karena
sudah siang kita memutuskan segera prepare untuk melanjutkan perjalanan ke
Kalibiru Kulonprogo.
Bersambung……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar